Jakarta ( Headlineislam.co m ) – Keberadaan Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) di Indonesia merupakan wadah bagi bersatunya Umat Isl...
Jakarta
(Headlineislam.com) – Keberadaan Aliansi Nasional Anti Syiah
(ANNAS) di Indonesia merupakan wadah bagi bersatunya Umat Islam dari berbagai
organisasi. Banyak kalangan yang sangat mengapresiasi organisasi ini. Pasalnya,
organsasi ini berfokus untuk membendung pemahaman Syiah agar tidak berkembang
di kalangan Ahlus Sunnah wal Jamaah. Sebab, bila pemahaman Syiah berkembang di
tengah masyarakat dikhawatirkan akan terjadi konflik horizontal. Karena hal
inilah yang membuat organisasi-organisasi yang ada bersatu. Dan tentu hal ini
ditakuti oleh kelompok-kelompok yang pro dengan Syiah.
Salah
satu yang ikut campur tangan dan mengomentari keberadaan ANNAS ialah seorang
warga negara Amerika Serikat yang bernama Sidney Jones.
Menurut Sidney yang menjabat
Direktur Jakarta Based Institute for Policy Analysis of Conflict, ANNAS
merupakan gerakan yang dibentuk untuk menebarkan kebencian (hate speech).
Sidney berpendapat, bahwa sebelum
berbincang lebih jauh tentang cara menangani hate speech di tengah masyarakat,
penegak hukum harus bisa menangani ANNAS, yang menurutnya adalah kelompok
penebar kebencian.
“Sebelum kita berbicara tentang
cara menangani hate speech adalah kelompok yang di bentuk khusus untuk hate
speech, bagaimana untuk menangani. Misalnya saja ANNAS,” ujar Sidney saat
mengisi acara diskusi publik “Ujaran Kebencian dan Masa Depan Kebebasan”
di kantor LBH Jakarta, Selasa (01/12/2015) siang.
Masih menurut Sidney, gerakan
seperti ANNAS harus dilarang. Alasannya, karena dari sisi penamaanya sudah
menggunakan anti kelompok tertentu (Syiah).
Sementara, lanjut Sidney,
kelompok seperti Syiah harus mendapat perlindungan secara konstitusi oleh
Negara.
“Organisasi yang di dalam namanya
ada anti Syiah, seharusnya menurut saya kalau di Indonesia mau taat kepada UUD
45 harus melarang organisasi seperti itu. Dan itu jelas telah menolak suatu
kelompok yang seharusnya mendapat perlindungan konstitusi,” kata Sidney dengan
berbahasa Indonesia terbata-bata.
Redaktur : Arham │ Editor : Desi
R
COMMENTS